- Virus bisa berkembang biak melalui proses replikasi protein virus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa virus bereplikasu menggunakan dua mekanisme, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik. Siklus litik adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus yang menyebabkan kematian sel inang. Istilah litik mengacu pada pecahnya sel inang akibat infeksi bakteri atau yang hanya bisa bereplikasi melalui proses litik disebut dengan virus lisogenik Siklus lisogenik adalah siklus replikasi genom virus tanpa menghancurkan sel inang, namun virus berintegrasi ke dalam kromosom inang. Proses integrasi tersebut dinamakan lisogenin berasal dari mekanisme profaga yang bisa melisiskan sel inang dikarenakan ada pemicu lingkungan seperti radiasi atau zat kimia tertentu. Pada fase ini, bakteri akan berubah dari siklus lisogenik ke siklus lisis. Baca juga Virus, Sejarah Penemuan, dan Ciri-Cirinya Perbedaan siklus litik dan siklus lisogenik Fase yang tidak terdapat pada siklus litik adalah proses penggabungan DNA dengan kromosom inang. Selama siklus litik, gen virus dengan cepat mengubah sel inang menjadi pabrik untuk replikasi virus. Setelah melepaskan virus-virus baru, sel akan mengalami lisis. Sedangkan pada siklus lisogenik, DNA virus masuk ke dalam sel inang, kemudian terjadi replikasi bersama-sama dengan kromosom inang. Pada siklus ini tidak terjadi lisis sel inang. Namun, sel bisa memasuki siklus litik jika ada rangsang dari luar. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Beberapavirus yang bereproduksi melalui siklus lisogenik ini yaitu bakteriofage λ (lamda) yang sering menginfeksi Escherichia coli, virus herpes dan HIV. Jika berada dalam siklus lisogenik, HIV dapat berada dalam kondisi "tidur" artinya DNA virus masih terintegrasi dengan DNA sel inang selama beberapa tahun sebelum masuk ke dalam siklus
Bagaimana Kondisi Sel Inang Pada Saat Daur Litik Dan Lisogenik – Daur litik dan lisogenik adalah dua fase dalam siklus kehidupan virus. Saat daur litik, virus menggabungkan genomnya dengan genom sel inang, dan saat daur lisogenik, genom virus teraktivasi oleh sel inang dan menghasilkan partikel virus baru. Kondisi sel inang pada saat daur litik dan lisogenik sangat penting untuk memahami mekanisme replikasi virus. Pada daur litik, genom virus berikatan dengan genom sel inang. Sel inang yang dipilih harus memiliki kondisi yang tepat untuk memungkinkan replikasi virus. Sel inang harus memiliki kualitas DNA yang baik, dengan jumlah kromosom yang tepat dan struktur genom yang konsisten. Selain itu, sel inang harus memiliki sintesis protein yang aktif dan metabolisme yang efisien, sehingga genom virus dapat diaktivasi dan diintegrasikan dengan genom sel inang. Selain itu, sel inang juga harus memiliki kondisi yang tepat untuk menghasilkan partikel virus baru. Proses ini dikenal sebagai daur lisogenik. Sel inang harus memproduksi komponen-komponen yang diperlukan untuk membuat partikel virus baru, seperti protein, RNA, dan kapsid. Selain itu, sel inang juga harus memiliki mekanisme untuk mengaktifkan genom virus dan memproduksi partikel virus. Kondisi sel inang pada saat daur litik dan lisogenik sangat penting untuk menjamin replikasi virus yang berhasil. Sel inang harus memiliki kondisi yang tepat untuk mengaktifkan genom virus, mengintegrasikannya dengan genom sel inang, dan memproduksi partikel virus baru. Kondisi tersebut harus dipenuhi untuk memastikan replikasi virus berhasil. Tanpa persyaratan ini, replikasi virus akan gagal dan virus tidak akan dapat menyebar. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Bagaimana Kondisi Sel Inang Pada Saat Daur Litik Dan – Daur litik dan lisogenik adalah dua fase dalam siklus kehidupan – Sel inang harus memiliki kualitas DNA yang baik, dengan jumlah kromosom yang tepat dan struktur genom yang – Sel inang juga harus memiliki sintesis protein yang aktif dan metabolisme yang efisien untuk memungkinkan replikasi – Sel inang harus memproduksi komponen-komponen yang diperlukan untuk membuat partikel virus baru, seperti protein, RNA, dan – Sel inang juga harus memiliki mekanisme untuk mengaktifkan genom virus dan memproduksi partikel – Kondisi sel inang pada saat daur litik dan lisogenik sangat penting untuk menjamin replikasi virus yang berhasil. – Daur litik dan lisogenik adalah dua fase dalam siklus kehidupan virus. Daur litik dan lisogenik adalah dua fase dalam siklus kehidupan virus. Fase litik terjadi ketika virus menginfeksi sel inang. Pada fase ini, virus akan menggunakan mekanisme replikasi untuk menyebarkan genomnya ke sel inang, menghasilkan virus baru, dan menyebabkan kerusakan pada sel. Fase lisogenik terjadi ketika virus masuk ke sel inang dan mengintegrasikan genomnya ke dalam genom sel inang. Genom virus yang diintegrasikan dapat “tidur” untuk jangka waktu yang lama. Kondisi sel inang saat daur litik dan lisogenik dipengaruhi oleh virus yang menginfeksinya. Pada fase litik, sel inang akan mengalami perubahan morfologi dan fisiologi yang disebabkan oleh replikasi virus. Sel inang mungkin akan mengalami perubahan bentuk, perubahan dalam jumlah sel, dan juga mengalami kerusakan DNA. Selain itu, sel inang akan mengeluarkan berbagai jenis protein yang akan memfasilitasi replikasi virus. Selain itu, sel inang juga akan melepaskan berbagai jenis partikel virus yang akan membantu menyebarkan virus ke sel lain. Pada fase lisogenik, sel inang tidak akan mengalami banyak perubahan. Genom virus yang diintegrasikan akan “tidur” di dalam genom sel inang dan hanya akan aktif bila sel inang mengalami stres tertentu. Sel inang juga akan mengeluarkan berbagai jenis protein yang akan mengontrol aktivasi genom virus. Ketika sel inang mengalami stres tertentu, genom virus lisogenik akan mengalami replikasi dan menyebarkan virus baru ke sel lain. Kesimpulannya, virus akan mengubah sel inang pada fase litik dan lisogenik. Pada fase litik, virus akan memfasilitasi replikasi genomnya dan menyebabkan kerusakan pada sel inang. Pada fase lisogenik, genom virus dapat “tidur” di dalam sel inang dan hanya akan aktif bila sel inang mengalami stres tertentu. Namun, pada kedua fase tersebut, sel inang akan mengeluarkan berbagai jenis protein yang akan membantu mengontrol replikasi virus. – Sel inang harus memiliki kualitas DNA yang baik, dengan jumlah kromosom yang tepat dan struktur genom yang konsisten. Daur litik dan lisogenik adalah proses penting dalam replikasi virus. Dalam proses ini, virus menggunakan sel inang untuk menyebarkan genetiknya. Proses ini terjadi ketika virus berinteraksi dengan sel inang, menyebabkan perubahan genetik dalam sel. Proses ini juga dikenal sebagai proses kerusakan, yaitu ketika sel inang terpengaruh oleh virus dan perubahan struktur, jumlah, atau komposisi genetiknya. Sel inang harus memiliki kualitas DNA yang baik, dengan jumlah kromosom yang tepat dan struktur genom yang konsisten agar proses daur litik dan lisogenik berjalan dengan lancar. Kualitas DNA yang baik mencakup struktur molekul DNA yang konsisten, jumlah kromosom yang tepat, dan jumlah komponen genetik yang tepat. Jika kualitas DNA tidak baik, daur litik dan lisogenik tidak akan berhasil. Selain itu, sel inang harus memiliki komponen seluler yang tepat untuk memastikan bahwa proses replikasi virus berjalan lancar. Komponen seluler yang tepat meliputi komponen protein dan seluler inti yang tepat, seperti ribosom, polimerase, dan enzim lainnya. Komponen ini memainkan peran penting dalam proses replikasi virus, karena mereka membantu mengaktifkan genom virus dan mengatur pembagian genetik di antara sel inang dan virus. Selain itu, sel inang juga harus memiliki kondisi yang tepat agar proses replikasi virus berjalan lancar. Kondisi yang baik meliputi kelimpahan nutrisi, suhu yang tepat, dan kondisi oksigen yang tepat. Kondisi ini membantu mengatur proses replikasi virus dan memastikan bahwa virus memiliki cukup nutrisi untuk replikasi. Kesimpulannya, daur litik dan lisogenik adalah proses penting dalam replikasi virus, dan sel inang memainkan peran penting dalam proses ini. Sel inang harus memiliki kualitas DNA yang baik, dengan jumlah kromosom yang tepat dan struktur genom yang konsisten. Selain itu, sel inang juga harus memiliki komponen seluler yang tepat dan kondisi yang baik agar proses replikasi virus berjalan lancar. – Sel inang juga harus memiliki sintesis protein yang aktif dan metabolisme yang efisien untuk memungkinkan replikasi virus. Sel inang adalah suatu organisme yang memungkinkan replikasi virus. Tanpa sel inang, virus tidak dapat berkembang biak. Dalam kondisi sel inang, virus dapat menggunakan sintesis protein dan metabolisme sel inang untuk mereplikasi diri. Virus jenis DNA mendapatkan keuntungan dari sintesis protein sel inang, sebagai pengganti sintesis protein sendiri. Sel inang dapat berada dalam dua keadaan, yaitu daur litik atau lisogenik. Daur litik adalah keadaan sel inang saat virus memasuki sel dan memulai replikasi. Virus masuk ke dalam sel inang dan menggandakan dirinya menjadi beberapa kopi. Sel inang pada keadaan ini mengalami perubahan struktur dan fungsional. Daur litik ditandai dengan peningkatan aktivitas enzim, peningkatan produksi sintesis protein, dan perubahan jalur metabolisme sel inang. Sel inang juga harus memiliki sintesis protein yang aktif dan metabolisme yang efisien untuk memungkinkan replikasi virus. Bagian dari sintesis protein aktif ini adalah sintesis protein viral. Sintesis protein viral digunakan oleh virus untuk memproduksi komponen yang diperlukan untuk mereplikasi dirinya. Selain itu, sel inang juga harus memiliki jalur metabolisme yang efisien untuk mengkonsumsi bahan baku yang dibutuhkan oleh virus untuk replikasi. Lisogenik adalah keadaan sel inang saat virus masuk ke dalam sel inang, tetapi tidak memulai replikasi. Virus dapat menyebabkan sel inang mengalami perubahan struktur dan fungsional, tetapi ini tidak sebesar perubahan yang terjadi selama daur litik. Dalam keadaan lisogenik, aktivitas enzim dan sintesis protein di dalam sel inang tetap sama dengan sebelum virus masuk. Kesimpulannya, daur litik dan lisogenik adalah dua keadaan sel inang yang dapat dipengaruhi oleh virus. Dalam keadaan daur litik, sel inang mengalami perubahan struktur dan fungsional yang signifikan, yang memungkinkan replikasi virus. Selain itu, sel inang juga harus memiliki sintesis protein yang aktif dan metabolisme yang efisien untuk memungkinkan replikasi virus. Dalam keadaan lisogenik, sel inang tidak mengalami perubahan yang signifikan, sehingga tidak ada replikasi virus. – Sel inang harus memproduksi komponen-komponen yang diperlukan untuk membuat partikel virus baru, seperti protein, RNA, dan kapsid. Sel inang adalah organisme yang memungkinkan virus untuk berkembang. Daur litik dan lisogenik adalah dua tahapan dalam replikasi virus. Sel inang berperan dalam kedua tahapan ini. Sel inang harus memproduksi komponen-komponen yang diperlukan untuk membuat partikel virus baru, seperti protein, RNA, dan kapsid. Dalam daur litik, virus menggunakan enzimnya sendiri untuk memasuki sel inang dan menggunakan sintesis transkripsi untuk mengkopi genomnya dan memproduksi protein. Setelah itu, genom virus dan proteinnya akan diisolasi, diubah, dan dikemas kembali menjadi partikel virus baru. Sementara itu, dalam daur lisogenik virus menyisipkan genomnya ke dalam kromosom sel inang. Genom virus akan disembunyikan dalam kromosom sel inang hingga stimulus tertentu yang menyebabkan genom virus aktif. Pada saat ini, virus akan mulai mengkopi genomnya dan memproduksi protein. Selanjutnya, genom virus akan diisolasi, diubah, dan dikemas kembali menjadi partikel virus baru. Untuk menghasilkan partikel virus baru dalam kedua daur litik dan lisogenik, sel inang harus menghasilkan komponen-komponen tertentu yang diperlukan untuk membuat partikel virus baru. Komponen-komponen ini termasuk protein, RNA, dan kapsid. Protein virus berfungsi untuk mengatur aktivitas virus, sementara RNA virus mengandung informasi genetik. Kapsid adalah struktur luar yang melindungi genom virus. Komponen-komponen ini dibentuk melalui proses sintesis protein dan transkripsi dan diisolasi, diubah, dan dikemas kembali menjadi partikel virus. Selain itu, sel inang juga harus menghasilkan substrat untuk proses replikasi virus. Substrat ini termasuk zat makanan, oksigen, dan nutrisi lainnya yang diperlukan virus untuk berkembang. Tanpa substrat ini, virus tidak dapat melakukan replikasi. Sel inang juga harus menghasilkan enzim untuk memungkinkan virus untuk mengkopi genomnya dan memproduksi protein. Dalam kedua daur litik dan lisogenik, sel inang berperan penting dalam menghasilkan komponen-komponen yang diperlukan untuk membuat partikel virus baru. Selain itu, sel inang juga harus menghasilkan substrat dan enzim yang diperlukan untuk proses replikasi virus. Dengan demikian, sel inang memainkan peran penting dala menghasilkan partikel virus baru dalam daur litik dan lisogenik. – Sel inang juga harus memiliki mekanisme untuk mengaktifkan genom virus dan memproduksi partikel virus. Pada daur litik dan lisogenik, sel inang sangat penting untuk menyediakan lingkungan yang kondusif untuk replikasi virus. Sel inang juga harus memiliki mekanisme untuk mengaktifkan genom virus dan memproduksi partikel virus. Daur litik dimulai ketika virus berinteraksi dengan sel inang. Virus biasanya berinteraksi dengan sel inang melalui mekanisme yang disebut infeksi. Pada saat infeksi, virus memasuki sel inang dan melepaskan genomnya, yaitu DNA atau RNA, ke dalam cytoplasm sel inang. Sel inang kemudian mengaktifkan genom virus yang telah masuk dan memulai replikasi virus. Ketika genom virus telah berhasil masuk dan diaktifkan, sel inang akan mulai memproduksi komponen-komponen virus. Ini termasuk protein-protein yang diperlukan untuk membangun partikel virus. Setelah produksi komponen virus selesai, sel inang akan melakukan pengangkutan intraseluler dan mengatur komponen-komponen virus sehingga mereka membentuk partikel virus baru. Setelah partikel virus siap, mereka akan dilepaskan dari sel inang dan mencari untuk memasuki sel-sel lain. Proses ini disebut daur litik. Pada daur litik ini, virus berinteraksi dengan sel inang yang baru dan mengulangi infeksi, replikasi, dan produksi partikel virus. Daur lisogenik berbeda dari daur litik, tetapi proses yang dimulai dengan infeksi sel inang tetap sama. Pada daur lisogenik, genom virus tidak diaktifkan, tetapi menyatu dengan genom sel inang. Genom virus ini disebut lisogen. Lisogen dapat bertahan dalam sel inang selama berabad-abad, dan tidak akan menyebabkan replikasi virus atau produksi partikel virus. Namun, ketika kondisi memungkinkan, lisogen dapat mengaktifkan genom virus dan memulai produksi partikel virus. Proses ini disebut induksi lisogenik. Ketika genom virus diaktifkan, sel inang akan mulai memproduksi protein-protein yang diperlukan untuk membangun partikel virus. Setelah produksi komponen virus selesai, sel inang akan melakukan pengangkutan intraseluler dan mengatur komponen-komponen virus sehingga mereka membentuk partikel virus baru. Partikel virus baru ini kemudian akan dilepaskan dari sel inang dan mencari untuk memasuki sel-sel lain. Proses ini disebut daur lisogenik. Pada daur lisogenik ini, virus berinteraksi dengan sel inang yang baru dan mengulangi infeksi, replikasi, dan produksi partikel virus. Kesimpulannya, sel inang harus memiliki mekanisme untuk mengaktifkan genom virus dan memproduksi partikel virus, baik pada daur litik maupun lisogenik. Mekanisme ini penting untuk menyediakan lingkungan yang kondusif untuk replikasi virus. – Kondisi sel inang pada saat daur litik dan lisogenik sangat penting untuk menjamin replikasi virus yang berhasil. Kondisi sel inang pada saat daur litik dan lisogenik sangat penting untuk menjamin replikasi virus yang berhasil. Daur litik dan lisogenik adalah dua tahap dalam replikasi virus yang berbeda. Pada daur litik, virus menggunakan komponen-komponennya untuk menginfeksi sel inang dan mengaktifkan gen-gennya. Pada saat ini, virus memiliki kontrol atas sel inang. Sel inang harus menyediakan nutrisi yang diperlukan untuk replikasi virus dan memastikan bahwa semua komponen yang diperlukan untuk replikasi tersedia. Untuk daur litik, kondisi sel inang yang diperlukan antara lain sel yang masih hidup, sel yang berkembang biak dengan cepat, dan sel yang tidak terlalu terganggu oleh sistem kekebalan tubuh. Sel-sel ini harus memiliki kondisi yang dapat didukung untuk replikasi virus. Kondisi ini termasuk suhu, pH, ketersediaan nutrisi, dan cahaya. Sel inang yang tidak menyediakan kondisi yang tepat akan menghalangi replikasi virus. Kondisi sel inang saat lisogenik juga penting untuk menjamin replikasi virus yang berhasil. Pada daur lisogenik, virus memasukkan gen-gennya ke dalam sel inang dan mengintegrasikannya ke dalam genom sel inang. Sel inang harus menyediakan lingkungan yang aman untuk integrasi gen virus dan menjaga gen-gen virus dari gangguan luar. Sel inang harus dapat mengatur jalannya replikasi gen virus, memastikan bahwa gen-gen virus hanya diaktifkan di kondisi yang tepat, dan menetapkan jalur sinyal untuk mengontrol aktivitas gen virus. Dalam kedua daur litik dan lisogenik, sel inang harus menyediakan kondisi yang tepat dan aman untuk virus. Ini termasuk mencegah sel mati, menjaga ketersediaan nutrisi, dan memastikan bahwa sistem kekebalan tubuh tidak terganggu. Kondisi ini juga harus dipertahankan selama replikasi virus. Kondisi sel inang yang tepat adalah salah satu faktor yang memungkinkan virus untuk berhasil mereplikasi. Tanpa kondisi yang tepat, replikasi virus tidak akan berhasil dan virus akan mengalami kegagalan.
SiklusLitik. Siklus Lisogenik. Siklus replikasi virus dimana sel inang akan mengalami lisis (mati) pada akhir siklusnya. Siklus replikasi virus dimana sel inang tidak mengalami kematian pada akhir siklus, karena mempunyai virulensi. Memiliki 5 tahapan, yaitu: adsorbsi->injeksi-> sintesis-> perakitan->litik.
Replikasi Virus – Pengertian, Litik, Lisogenik, Proses, Tahap, Contoh Virus merupakan parasit intraseluler obligat; mereka hanya dapat bereplikasi di dalam sel inang. Virus yang berisolasi tidak dapat bereplikasi atau melakukan hal-hal lainya, kecuali menginfeksi sel inang yang cocok. Virus merupakan parasit intraseluler obligat; mereka hanya dapat bereplikasi di dalam sel inang. Virus yang berisolasi tidak dapat bereplikasi atau melakukan hal-hal lainya, kecuali menginfeksi sel inang yang cocok. Virus tidak memiliki enzim untuk melakukan metabolisme dan tidak memiliki ribosom atau peralatan lainya untuk membuat proteinya sendiri. Oleh karena itu, virus yang terisolasi hanya merupakan paket-paket yang berisi sekumpulan gen yang berpindah dari satu sel inang ke sel inang lainnya. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Virus Pemakan Bakteri Bakteriofag Beserta Penjelasannya Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi dan memparasiti beberapa jenis sel inang tertentu. Jenis-jenis inang yang dapat diinfeksi dan diparasiti oleh virus disebut kisaran inang. Penentuan inag ini bergantung pada evolusi system pengenalan yang dilakukan oleh virus tersebut. Virus mengidentifikasi sel inangnya dengan menggunakan kesesuaian “lock and key atau lubang dan kunci” antara protein dibagian luar virus itu dengan molekul-molekul reseptor spesifik pada permukaan sel. kemungkinan reseptor muncul pertama kali karena ia menjalankan fungsi yang bermanfaat bagi organisme tersebut.. beberapa virus memiliki kisaran inang yang cukup luas sehingga dapat melingkupi beberapa spesies. Virus flu burung, misalnya, dapat juga menginfeksi babi dan manusia, dan virus rabies dapat juga menginfeksi sejumlag spesies mamalia, termasuk raku, singung, anjing dan manusia. Ada dua cara replikasi virus yaitu daur litik dan daur lisogenik. Meskipun media yang digunakan oleh virus masuk dan keluar dari sel induk berbeda-beda, tapi mekanisme dasar pengadaannya sama untuk semua virus. Siklus hidup virus yang paling mudah dipahami adalah siklus hidup bakteriophage. Phage bias menggandakan diri melalui dua mekanisme aleternatif daur litik virulen atau daur lisogenik avirulen. Daur litik berakhir dengan lisis pecah dan matinya sel induk, sedangkan pada daur lisogenik sel induk masih tetap hidup Peleezar, Nah untuk berkembangbiak mereka harus menginfeksi sel inang. Ada dua macam cara menginfeksi virus yakni fase litik dan fase lisogenetik. Daur Litik Menurut Tortora 2004388 tahap daur Litik litik yaitu sebagai berikut Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Reproduksi Virus Beserta Penjelasannya Attachment penempelan Ujung akar dari virus pada bagian penerima receptor side dipermukaan sel bakteri. Receptor yang khusus pada bakteri merupakan bagian lipopolisakarida. Walaupun setiap struktur permukaan dapat berfungsi sebagai penerima phage termasuk flagella, pilli dan karbohidrat maupun protein yang terdapat pada membrane atau diding sel bakteri. Setelah terjadi adsorbsi benang-benang ekor, maka terjadi absorbsi jarum ekor fail pin yang kemudian disusul dengan penetrasi. Penetration Setelah adsorbsi terjadi, phage menginjeksukan DNA asam nukleat ke dalam sel bakteri dengan mengeluarkan suatu enzim disebuit lisozim yang dapat menguaikan bagian-bagian dari diding sel bakteri. Selama proses penetrasi, bagian pembungkus sheath ekor berkontraksi sehingga ekor tertarik ke dalam sel. Ketika ujung inti ekor sampai pada membran plasma sel bakteri, DNA yang terdapat pad abegian kepala phage memasuki inti ekor melalui membrane plasma dan terus masuk ke dalam sel. Bagian kapsid dari kebanyakan phage tetap tinggal di luar sel bakteri. Biosynthesis biosintesis Ketika DNA bakteriophage mencapai sitoplasma sel hospes, terjadilah biosintesis asam nuleat virus dan protein. Dalam proses ini DNA virus mengendalikan “mesin metabolic” dari sel hospes sehingga transkripsi RNA dari kromosom hospes terhenti, karena DNAnya sudah rusak, kemudian DNA virus mencetak mRNA. Oleh karena enzim-enzim hospes masih berfungsi, maka energi virus terus diproduksi dan digunakan untuk mensintesis DNA phage dan protein. Pada awalnya phage menggunakan nukleotida dan beberapa enzim dari sel hospes untuk mensintesis DNA phage dan segera setelah itu terjadilah biosintesis protein virus. Ribosom enzim-enzim dan asam-asam amino dari hospes digunakan untuk mensintesis protein-protein virus dan protein kapsidnya. Perlu diingat bahwa selama penetrasi berlangsung, bagian kapsid virus berada di luar hospes. Ini berarti bahwa DNA phage harus mempersiapkan “template” untuk menghasilkan semua komponen-komponen virus termasuk DNA phage sendiri. DNA phage ini dapat mencetak mRNA untuk tranlasi enzim-enzim phage dan protein kapsid. Dalam beberapa menit selama infeksi, phage yang komplit tidak dijumpai di dalam sel hospes. Hanya komponen-komponen yang terpisah seperti DNA dan protein yang dapat dideteksi. Maturasi pematangan Dalam proses ini DNA bakteriophage dan kapsid bergabung sedemikian rupa sehingga membentuk virion yang lengkap, dimana prosesnya dikendalikan oleh gen-gen virus. Kepala phage dan ekor dipisah oleh sub unit protein-proten. Bagian kepala dibungkus oleh DNA virus sedang bagian ekornya melekat pada bagian leher. Pada banyak virus yang sederhana, asam-asam nukleat dan kapsidnya berkumpul dengan spontan untuk membentuk virion tanpa pengendalian oleh gen-gen. Realesse pelepasan Tahapan terakhir dari penggandaan virus adalah pelepasan virus dari sel induk. Istilah lisis biasanya digunakan untuk tahapan ini dalam proses penggandaan dari phage T4 karena dalam hal ini, membrane plasma membuka lisis, lysozym yang dihasilkan oleh gen phage disintesiskan di dalam sel. Enzim ini menyebabkan pecahnya dinding sel bakteri dan sel bakteriophage yang baru terbentuk dilepaskan dari sel induk. Phage ynag dilepas menginfeksi sel-sel rentan disekitarnya, dan siklus penggandaan diri virus terulang di dalam sel tersebut. Daur Lisogenik Menurut Solomon, 2002487, tahap-tahap dari lisogenik adalah sebagai berikut Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Penjelasan Struktur Tubuh Virus Secara Lengkap Attachment penempelan Ujung akar dari virus pada bagian penerima receptor side dipermukaan sel bakteri. Receptor yang khusus pada bakteri merupakan bagian lipopolisakarida. Walaupun setiap struktur permukaan dapat berfungsi sebagai penerima phage termasuk flagella, pilli dan karbohidrat maupun protein yang terdapat pada membrane atau diding sel bakteri. Setelah terjadi adsorbsi benang-benang ekor, maka terjadi absorbsi jarum ekor fail pin yang kemudian disusul dengan penetrasi. Penetration Setelah adsorbsi terjadi, phage menginjeksukan DNA asam nukleat ke dalam sel bakteri dengan mengeluarkan suatu enzim disebuit lisozim yang dapat menguaikan bagian-bagian dari diding sel bakteri. Selama proses penetrasi, bagian pembungkus sheath ekor berkontraksi sehingga ekor tertarik ke dalam sel. Ketika ujung inti ekor sampai pada membran plasma sel bakteri, DNA yang terdapat pad abegian kepala phage memasuki inti ekor melalui membrane plasma dan terus masuk ke dalam sel. Bagian kapsid dari kebanyakan phage tetap tinggal di luar sel bakteri. Integration pnggabungan Pada fase ini virus menyisip ke dalam DNA bakteri sehingga DNA bakteri mengandung materi genetik virus DNA bakteri yang telah menyisip pada DNA bakteri tidak dapat aktif untuk mengambil alih kendali metabolisme dari DNA bakteri, dikarenakan bakteri mempunyai virulensi. DNA virus yang menempel pada DNA bakteri disebut Profage. Replikasi pembelahan Pada fase ini, Profage akan berada di dalam tubuh bakteri selama bakteri masih mempunyai virulensi. Ketika sel bakteri mengalami pembelahan, DNA virus yang ikut terkopi sehingga terbentuklah dua bakteri yang masing-masing mempunyai profage. Pembelahan sel bakteri dapat berulang-ulang dalam beberapa generasi dan profagenya juga akan terbagi dalam beberapa generasi. Istilah lisogenik mengimplikasikan bahwa profage pada kondisi tertentu, dapat menghasilkan phage aktif yang melisis sel inangnya. Hal ini terjadi ketika genom lamda keluar dari kromosom bakteri. Pada saat ini, genom lamda memerintahkan sel inang untuk membuat phage yang utuh dan kemudian menghancurkan dirinya sendiri, melepaskan partikel phage yang dapat menginfeksi. Yang mengubah virus dari menggunakan cara lisogenik mnejadi cara litik adalah pemicu dari lingkungan, seperti radiasi atau adanya beberapa zat kimia tertentu. Selain gen untuk protein reseptor penekan, sejumlah gen profage yang lain dapat diekspresikan selama siklus lisogenik dan mengekspresikan gen-gen ini mengubah fenotipe bakteri inang misalnya, bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia yaitu difteri, batulisme dan demam jegkering mungkin tidak membahayakan manusia seandainya tidak terdapat gen-gen profage tertentu yang dapat menginduksi bakteri inang untuk membuat toksin. Proses Replikasi Virus Dalam proses replikasi virus semenjak menempel pada sel inang sampai terbentuknya virus yang baru melibatkan siklus litik dan siklus lisogenik. Siklus litik ialah replikasi virus yang yang disertai dengan matinya sel inang setelah terbentuk anakan virus yang baru. Siklus litik virus yang telah berhasil diteliti oleh para ilmuwan ialah siklus T “Bacteriophage” yaitu virus yang menyerang bakteri Escherichia coli “bakteri yang terdapat di dalam colon atau usus besar manusia”. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Penjelasan Pengujian Kandungan Zat Makanan Lengkap Siklus litik Bakteriofag terdiri atas 5 fase yakni fase adsorbsi, fase penetrasi sel inang, fase eklifase, fase replikasi dan fase pemecahan sel inang. Nah berikut ini penjelasannya dari masing-masingnya, simak dibawah ini. Fase Adsorbsi Yang dalam fase ini, ujung ekor Bakteriofag menempel atau melekat pada bagian tertentu dari dinding sel bakteri yang masih dalam keadaan normal. Daerah itu disebut daerah reseptor “receptor site atau receptor spot”. Virus yang menyerang bakteri E. Coli, memiliki lisozim “lisozyme” yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri. Fase Penetrasi Sel Inang Untuk fase ini, kulit ujung ekor virus T dan dinding sel bakteri E. Coli yang telah menyatu tersebut larut sampai terbentuk salauran dari tubuh virus T dengan sitoplasma sel bakteri. Melalui saluran ini ADN virus merusak ke dalam sitoplasma bakteri dan bercampur dengannya. Fase Eklifase Pada fase ini, setelah bercampur dengan sitoplasma bakteri, ADN virus mengambil alih kendalui AND bakteri. Pengendalian ini terjadi di dalam proses penyusunan atau sintesis protein di dalam sitoplasma bakteri. Seterusnya ADN virus mengendalikan sintesis protein kapsid virus. Fase Replikasi “Fase Sintesis, Penyusunan” Virus baru pada fase ini mulai dibentuk. ADN virus T mengadakan pembentukan atau penyusunan ADN virus yang baru, dengan menggunakan ADN bakteri sebagai bahan materinya, serta membentuk selubung protein kapsid virus. Maka terbentuklah beratus-ratus molekul ADN baru virus yang lengkap dengan selubungnya. Yang setiap sel bakteri E. Coli yang diserang oleh virus T dapat menghasilkan 200 hingga 300 virus T yang baru. Fase Pemecahan Sel Inang Atau Litik Setelah terbentuk virus T yang baru, dinding sel bakteri akan pecah “litik”, yang selanjutnya sejumlah T yang baru tersebut akan keluar dan siap untuk menyerang sel bakteri E. coli yang baru “yang lain”. Selain secara litik, reproduksi virus juga bisa terjadi secara lisogenik. Pada siklus lisogenik, ADN atau ARN virus menempel pada kromosom sel inang membentuk profage dan mengadakan replikasi. Bedanya dengan siklus litik, pada siklus lisogenik sel inang tidak pecah atau mati, sehingga setiap kali sel inang membelah di dalamnya juga terdapat virus-virus yang berkembangbiak. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Penjelasan Bentuk Virus Heliks Dan Ikosahedral Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
Padasiklus litik, kondisi awal sel inang adalah non-virulen. Sementara pada siklus lisogenik sel inang bersifat virulen. (memasuki daur litik) Pada saat kondisi lingkungan buruk, profage yang semula tenang dan tidak merusak akan menjadi aktif. Sama seperti daur litik, pada daur lisogenik DNA dan RNA dari sel inang kemudian digunakan
Bagaimana Kondisi Sel Inang Pada Saat Daur Litik Dan Lisogenik – Kalimat 400-500 kata dengan judul Bagaimana Kondisi Sel Inang Pada Saat Daur Litik Dan Lisogenik’ Sel inang adalah sel yang dapat diinvasi oleh virus. Proses invasi ini dapat menyebabkan perubahan kondisi sel inang, terutama saat daur litik dan lisogenik. Pada daur litik, sel inang akan mengalami perubahan yang signifikan. Proses ini dimulai ketika virus memasuki sel inang dan menyebabkan kondisi yang disebut infeksi lysogenic. Selama infeksi ini, virus akan mengubah struktur dan fungsi sel inang. Pada saat infeksi lysogenic, virus akan menyebar ke seluruh sel inang dan memasuki DNA sel inang. Virus ini kemudian akan mengintegrasikan gen-gennya ke dalam DNA sel inang, yang akan mengubah cara sel inang mengkode protein dan mengatur metabolisme. Virus ini juga akan memicu pengeluaran protein tertentu oleh sel inang yang akan membantu virus berkembang biak. Setelah proses infeksi lysogenic, virus akan memicu aktivasi daur litik. Aktivasi ini akan menyebabkan sel inang mengeluarkan virus replikasi yang akan menginvasi sel lain di lingkungan sekitarnya. Selama daur litik, sel inang akan mengalami modifikasi struktur dan fungsi, yang akan membuatnya cenderung lebih rentan terhadap infeksi virus. Selain itu, daur litik juga akan menyebabkan sel inang menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Hal ini dikarenakan virus yang menginvasi sel inang dapat mengubah sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh tidak lagi dapat melawan infeksi. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti pilek, influenza, dan sebagainya. Setelah daur litik, virus dapat masuk ke dalam daur lisogenik. Pada daur lisogenik, virus akan tetap berada di dalam sel inang tanpa menimbulkan efek yang berarti. Virus ini tidak akan menginvasi sel lain di lingkungan sekitarnya dan tidak akan memicu pengeluaran protein tertentu sehingga tidak akan memicu infeksi. Kondisi sel inang saat daur litik dan lisogenik bisa berbeda-beda. Pada daur litik, sel inang akan mengalami perubahan struktur dan fungsi yang dapat menyebabkan sel inang rentan terhadap berbagai penyakit. Namun, pada daur lisogenik, virus akan tetap berada di dalam sel inang tanpa menimbulkan efek yang berarti. Kedua daur ini akan mempengaruhi kondisi sel inang dan kemampuannya untuk melawan infeksi virus.
- Пօ ሙыцωգаծе
- Фужим πθμሮгоψучυ እце
- Аሮωվеኡሜχ цጫфըዜо
- Сноጮιկխψех ըтиቶу цυռ
- ኬуձ цийомищачω θηቦփуχутр
DNAvirus menempel pada DNA sel inang pada fase lisogenikC. daya tahan sel inang rendah pada fase lisogenik. D. DNA virus melebur pada DNA sel inang pada fase lisogenik. E. DNA menempet pada DNA sel inang pada fase litik. 22. Jensi virus dan keterangan yang sesuai dengan gambar di bawah ini adalah.
Bagaimana kondisi sel inang pada saat daur litik dan daur lisogenik? 1. Bagaimana kondisi sel inang pada saat daur litik dan daur lisogenik? 2. bagaimana kondisi sel inang pada saat daur litik dan lisogenik 3. kondisi sel inang pada saat daur litik dan lisogenik 4. Informasi mengenai cara virus menginfeksi bakteri atau sel inangnya secara litik dan lisogenik! Bagaimana perbedaan antara daur tersebut? 5. Setelah virus berhasil menempel pada sel inang, materi genetik virus memasuki sitoplasma inang. Virus sekarang menggunakan sel inang untuk meniru baik oleh siklus litik atau siklus lisogenik. Siklus lisogenik melibatkan _____. 6. jelaskan kemungkinan yang terjadi pada sel inang sebagai akibat dari daur litik dan dair lisogenik! 7. Daur bakteriofage dibagi menjadi dua yaitu daur litik dan daur lisogenik. Jelaskan tahapan daur lisogenik dan kondisi sel inangnya ! 8. inang virus T pada siklus litik ?? virus apa saja yang mengalami daur siklus litik dan daur siklus lisogenik ...... 9. pada daur litik bakteriofag, DNA dari sel inang pada akhirnya 10. perbedaan antara litik dan lisogenik yaituA. sel inang tidak hancur pada fase litikB. DNA virus menempel pada DNA sel inang pada fase lisogenikC. daya tahan sel inang rendah pada fase lisogenikD. DNA virus melebur pada DNA sel inang pada fase lisogenikE. DNA menempel pada DNA sel inang pada fase litiktolong dibantu kakTerimakasih 11. perbedaan antara lirik dan lisogenik yaitu inang tidak hancur pada fase lirik virus menempel pada DNA sel inang pada fase lisogenik C. daya tahan sel inang rendah pada fase lisogenik D. DNA virus melebur pada DNA sel inang pada fase lisogenik E. DNA menempel pada DNA sel inang pada fase litik 12. bantuin dengan jawaban yang sangat jelas! jangan ngasal!!!! kondisi sel inang pada saat daur litik dan lain lain kondisi sel inang pada saat daur lisogenik dan lain lain NBkalau gak yakin jangan jawab,ini pertanyaan mudah!!~!! 13. bagaimana kondisi sel inang pada saat daur litik dan lisogenik 14. Kondisi akhir sel inang dalam daur lisogenik adalah? 15. saat bakteriofag memperbanyak diri dengan mengingeksi bakteri, dikenal dua cara infeksi, yaitu litik dan lisogenik. Perbedaan antara keduanya adalah...a. pada infeksi lisogenik, DNA virus menempel pada sel inangb. pada infeksi lisogenik, DNA virus melebur pada DNA sel inangc. pada infeksi lisogenik, daya tahan sel inang rendahd. pada infeksi litik, DNA menempel pada DNA sel inange. pada infeksi litik, sel inang tidak hancur 16. jelaskan kondisi sel inang pada daur litik dan daur lisogenetik 17. Perbedaan antara litik dan lisogenik yaitu.. inang tidak hancur pada fase litik virus melebur pada DNA sel inang pada fase lisogenik virus menempel pada DNA sel inang pada fase lisogenik tahan sel inang rendah pada fase lisogenik menempet pada DNA sel inang pada fase litik 18. replikasi atau perbanyakan virus dapat terjadi dalam dua kemungkinan daur litik atau daur lisogenik pada saat-saat pembasah bakteriofage sel inang akan mengalami setelah mengalami lisi,sel inang akan mati??tolong dibantu yaaa plsss 19. Bagaimana kondisi awal sel inang daur litik dan lisogenik? 20. setelah virus berhasil menempel pada sel inang, materi genetik virus memasuki sitoplasma inang. virus sekarang menggunakan sel inang untuk meniru baik oleh siklus litik atau siklus lisogenik. siklus lisogenik melibatkan... 21. jelaskan kondisi sel inang pada saat daur litik dan lisogenik 22. mengapa daur litik dapat berubah ke daur lisogenik sedangkan daur lisogentik tidak bisa berubah ke daur litik? 23. Pada daur hidup bakteriofage dikenal adanya litik danlisogenik. Perbedaan antara kedua fase tersebutadalah..A. pada fase lisogenik, DNA virus menempel pada DNAsel inangB. pada fase lisogenik, DNA virus melebur pada DNAsel inangC. pada fase lisogenik, daya tahan sel inang rendahD. pada fase litik, DNA menem pet pada DNA sel inangE. pada fase litik, sel inang tidak hancur 24. Bagaimana kondisi awal dan akhir sel inang daur litik dan lisogenik? 25. Perbedaan antara litik dan lisogenik yaituA sel inang tidak hancur pada faseB. DNA virus menempel pada DNA sel inang pada fase lisogenikC. Daya tahan sel inang rendah pada fase lisogenikD. DNA virus melebur pada DNA sel inang pada fase menempel pada DNA sel inang pada fase litikberserta alasannya .. 26. Kelebihan dari daur lisogenik adalah... A. Menggunakan waktu yang cepat selama replikasi B. Tidak merusak sel inang C. Tidak membutuhkan materi genetic dari sel inang D. Terjadi sebwlum daur litik E. Hanya terjadi pada beberapa jenis virus 27. 18. Berikut ini perbedaan antara litik dan lisogenik, yaitu terletak pada ... A. DNA virus akan melebur pada DNA sel inang saat fase lisogenik B. daya tahan sel inang akan menurun pada fase lisogenik C. DNA virus akan menempel pada DNA sel inang saat fase lisogenik D. DNA mendekat pada DNA sel inang saat fase litik E. sel inang tidak melebur pada ssaat fase litik 19. Berikut jenis penyakit yang disebabkan oleh virus antara lain ... 28. Kondisi seperti apakah yang menyebabkan daur lisogenik pada virus dapat menjadi daur litik 29. Perbedaan antara fase litik dan lisogenik adalah ....sel inang tidak hancur pada fase litikDNA virus menempel pada DNA sel inang pada fase lisogenikdaya tahan sel inang rendah pada fase lisogenikDNA virus melebur pada DNA sel inang pada fase litikDNA menempel pada DNA sel inang pada fase litik 30. pada daur litik bakteriofag, DNA dari sel inang pada akhirnya.... Siklus litik yaitu replikasi virus yang disertai matinya sel inang setelah terbentuk anakan virus baru Siklus litik terjadi apabila pertahanan sel inang lemah dibandingkan daya infeksi virus sehingga tahap-tahap adsorbsi, penetrasi, sintesis, pematangan, lisis dari replikasi virus berlangsung cepat. Adapun keadaan sel inang pada daur litik yaitu sel inang hancur dan mati akibat terbentuk anakan virus virion yang disebabkan dari sistem pertahanan sel inang yang kurang kuat. Sedangkan pada daur lisogenik sel inang kuat sistem pertahannya menjadi kuat, sehingga DNA virus hanya menempel/bergabung dengan DNA sel adalah mikroorganisme patogen yang hanya dapat bereplikasi di dalam sel makhluk hidup karena mereka tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Semua bentuk kehidupan dapat diinfeksi oleh virus, mulai dari hewan, tumbuhan, hingga bakteri dan arkea. Proses reproduksi virus terdiri dari lima tahap, yaitu adsorbsi, penetrasi, sintesis eklifase, pematangan dan siklus litik, gen virus dengan cepat mengubah sel inang menjadi pabrik untuk replikasi virus. Setelah melepaskan virus-virus baru, sel akan mengalami lisis. Sedangkan pada siklus lisogenik, DNA virus masuk ke dalam sel inang, kemudian terjadi replikasi bersama-sama dengan kromosom lebih lanjutMateri tentang daur litik tentang daur lisogenik tentang virus jawabanKelas 10Mapel BiologiBab Bab 4 - VirusKode 2. bagaimana kondisi sel inang pada saat daur litik dan lisogenik pada daur litik, sel inang akan lisis atau pecahsedangkan pada lisogenik tidak 3. kondisi sel inang pada saat daur litik dan lisogenik pada saat daur litik sel inang pecah, pada saat daur lisogenik sel inang tidak pecah. 4. Informasi mengenai cara virus menginfeksi bakteri atau sel inangnya secara litik dan lisogenik! Bagaimana perbedaan antara daur tersebut? Kalau siklus litik terjadi karena pertahanan sel inang lebih lemah dibandingkan daya infeksi virus sehingga tahap adsorpsi, injeksi, sintesis, perakitan & lisis berlangsung siklus lisogenik terjadi jika sel inang memiliki pertahanan yg lebih baik dibandingkan daya infeksi virus sehingga tidak segera pecah, bahkan dapat bereproduksi secara normal. 5. Setelah virus berhasil menempel pada sel inang, materi genetik virus memasuki sitoplasma inang. Virus sekarang menggunakan sel inang untuk meniru baik oleh siklus litik atau siklus lisogenik. Siklus lisogenik melibatkan _____. Pada siklus lisogenik menggunakan Enzim Lisozom 6. jelaskan kemungkinan yang terjadi pada sel inang sebagai akibat dari daur litik dan dair lisogenik! pada daur litik sel inangnya akan pecah atau hancur... sedangkan pada daur lisogenik sel inang akan bersatu dengan virus 7. Daur bakteriofage dibagi menjadi dua yaitu daur litik dan daur lisogenik. Jelaskan tahapan daur lisogenik dan kondisi sel inangnya ! JawabanSiklus lisogenikSiklus lisogenik adalah siklus reproduksi virus yang melibatkan integrasi asam nukleat virus ke dalam genom sel inang sehingga menciptakan profag prophage.Virus tidak menghancurkan sel dalam siklus lisogenik. Bakteri terus hidup dan bereproduksi secara normal, sementara materi genetik di dalam profag kemudian ditransmisikan ke sel anak siklus lisogenikBerikut adalah penjelasan mengenai tahap-tahap siklus lisogenik sebagai metode reproduksi Absorpsi dan infeksiPada tahap absorpsi dan infeksi, virus akan menempel di tempat yang spesifik pada sel bakteri untuk melakukan PenetrasiPada tahap penetrasi, genom virus berintegrasi atau bergabung ke dalam sel PenggabunganPada tahap penggabungan, genom virus bergabung atau berinteraksi ke dalam genom sel untuk membentuk ReplikasiPada tahap replikasi, polimerasi DNA sel inang akan menyalin kromosom inang. Sel kemudian akan membelah, sementara kromosom virus ditransmisikan ke sel virus di dalam profag bisa semakin bertambah apabila sel bakteri terus-menerus mengalami sikus litik dan lisogenikSementara itu, berikut adalah beberapa perbedaan daur litik dan lisogenik yang bisa virus tidak terintegrasi pada siklus litik, sementara pada siklus lisogenik terjadi integrasi DNA virus ke dalam DNA sel inang pada daur litik terhidrolisis, sementara DNA inang pada siklus lisogenik tidak siklus litik dan lisogenik juga dapat dilihat dari tidak adanya tahap profag pada siklus litik, sementara siklus lisogenik DNA virus pada siklus litik terjadi secara independen, sementara pada lisogenik terjadi bersama DNA litik terjadi dalam waktu singkat, sementara lisogenik dapat memakan waktu yang lebih seluler diambil alih oleh genom virus pada daur litik, sementara mekanisme seluler sel inang mengalami gangguan oleh genom virus pada daur lisogenik. 8. inang virus T pada siklus litik ?? virus apa saja yang mengalami daur siklus litik dan daur siklus lisogenik ...... Virus T adalah nama lain untuk virus bacteriophage atau bakteriofag. Dari namanya, virus bakteriofag berarti 'pemakan bakteri', sehingga inangnya adalah bakteri 9. pada daur litik bakteriofag, DNA dari sel inang pada akhirnya DNA virus bergabung dengan DNA inangnya, sehingg terbentuk profag 10. perbedaan antara litik dan lisogenik yaituA. sel inang tidak hancur pada fase litikB. DNA virus menempel pada DNA sel inang pada fase lisogenikC. daya tahan sel inang rendah pada fase lisogenikD. DNA virus melebur pada DNA sel inang pada fase lisogenikE. DNA menempel pada DNA sel inang pada fase litiktolong dibantu kakTerimakasih kayanya jawaban yang lebih tepat itu D. 11. perbedaan antara lirik dan lisogenik yaitu inang tidak hancur pada fase lirik virus menempel pada DNA sel inang pada fase lisogenik C. daya tahan sel inang rendah pada fase lisogenik D. DNA virus melebur pada DNA sel inang pada fase lisogenik E. DNA menempel pada DNA sel inang pada fase litik JawabanB. DNA virus menempel pada DNA sel inang pada fase lisofenik 12. bantuin dengan jawaban yang sangat jelas! jangan ngasal!!!! kondisi sel inang pada saat daur litik dan lain lain kondisi sel inang pada saat daur lisogenik dan lain lain NBkalau gak yakin jangan jawab,ini pertanyaan mudah!!~!! 1. daur litik = sel inangnya akan mati. karena virus yang baru terbentuk akan menghasilkan enzim lisozim untuk mengahancurkan dinding sel inang, sehingga inang hancur dan daur lisogenik = sebenarnya nanti daur lisogenik ini kan berujung ke daur litik bednya hanya di waktunya. untuk daut lisogenik ini lebih lama. untuk lebih jelasnya aku taro di komen. 13. bagaimana kondisi sel inang pada saat daur litik dan lisogenik terinfeksi jika sel inang sudah dimasuki oleh virus 14. Kondisi akhir sel inang dalam daur lisogenik adalah? jika sel inang tidak kuat maka akan terjadi membantu 15. saat bakteriofag memperbanyak diri dengan mengingeksi bakteri, dikenal dua cara infeksi, yaitu litik dan lisogenik. Perbedaan antara keduanya adalah...a. pada infeksi lisogenik, DNA virus menempel pada sel inangb. pada infeksi lisogenik, DNA virus melebur pada DNA sel inangc. pada infeksi lisogenik, daya tahan sel inang rendahd. pada infeksi litik, DNA menempel pada DNA sel inange. pada infeksi litik, sel inang tidak hancur Perbedaan dari litik dan lisogenik dapat dilihat dani DNA nya, yaitu pada infeksi lisogenik, DNA virus melebur pada DNA sel inang. Sedangkan pada infeksi litik, DNA virus menghancurkan sel inang. Jadi jawaban yang tepat adalah pada infeksi lisogenik, DNA virus melebur pada DNA sel inang b.PembahasanVirus adalah mikroorganisme patogen yang hanya dapat bereplikasi di dalam sel makhluk hidup karena mereka tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Semua bentuk kehidupan dapat diinfeksi oleh virus, mulai dari hewan, tumbuhan, hingga bakteri dan arkea. Menurut kamus besar bahasa Indonesia virus adalah mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, penyebab dan penular penyakit, seperti cacar, influenza, dan adalah ciri-ciri virusVirus hanya dapat hidup pada sel hidup makhluk ukuran paling kecil dari taksonomi lebih lanjutPelajari lebih lanjut tentang bentuk -bentuk virus pada 16. jelaskan kondisi sel inang pada daur litik dan daur lisogenetik Pada daur litik kondisi sel inang hancur karena bakteriofag menyuntikkan asam nukleat ADN virus ke dalam sel bakteri dan mengambil alih tugas bakteri di mana ADN bakteri/ ADN sel inang di hancurkan. Pada daur lisogenik sel inang tidak hancur karena jika imunitas bakteri sel inang hilang maka profage bersifat virulen ganas dan bakteri sel inang akan mengalami lisis karena terbentuk virus baru 17. Perbedaan antara litik dan lisogenik yaitu.. inang tidak hancur pada fase litik virus melebur pada DNA sel inang pada fase lisogenik virus menempel pada DNA sel inang pada fase lisogenik tahan sel inang rendah pada fase lisogenik menempet pada DNA sel inang pada fase litik Jawaban virus menempel pada DNA sel inang pada fase lisogenik 18. replikasi atau perbanyakan virus dapat terjadi dalam dua kemungkinan daur litik atau daur lisogenik pada saat-saat pembasah bakteriofage sel inang akan mengalami setelah mengalami lisi,sel inang akan mati??tolong dibantu yaaa plsss JawabanLisis sendiri artinya adalah pecah, rusak. Karena materi yang di dalam sel ditumpahkan ke luar, maka sel akan mati. 19. Bagaimana kondisi awal sel inang daur litik dan lisogenik? JawabanKondisi sel inang pada daur litik adalah lisis mati pada akhir fase hidupnya. Kalau pada daur lisogenik kondisi sel inang adalah sel inang tidak mengalami kematianPada akhir siklusnya karena mempunyai virulensi ketahanan diri bakteri terhadap serangan virus.MAAF KALAU SALAH 20. setelah virus berhasil menempel pada sel inang, materi genetik virus memasuki sitoplasma inang. virus sekarang menggunakan sel inang untuk meniru baik oleh siklus litik atau siklus lisogenik. siklus lisogenik melibatkan... siklus lisogenik tidak menghasilkan materi yang baru karna siklus lisogenik adalah awal yang virusnya tidak dapat menduduki sel inang 21. jelaskan kondisi sel inang pada saat daur litik dan lisogenik daur litik sel inang akan pecah dan matidaur lisogenik sel inang tidak segera pecah, dan dapat bereproduksi secara normalKondisi Sel Inang Daur Litik Pastinya Sudah Dikuasai Sepenuhnya Oleh Virus atau dalam artian Inti sel Inang Dihancurkan oleh DNA atau RNA VirusPada Daur Lisogenik Inti Sel Inang Bergabung Dengan DNA Atau RNA Virus 22. mengapa daur litik dapat berubah ke daur lisogenik sedangkan daur lisogentik tidak bisa berubah ke daur litik? karna daur litik terjadi proses pembelahan yang menyebabkan daur litik bisa berubah menjadi daur lisotenik 23. Pada daur hidup bakteriofage dikenal adanya litik danlisogenik. Perbedaan antara kedua fase tersebutadalah..A. pada fase lisogenik, DNA virus menempel pada DNAsel inangB. pada fase lisogenik, DNA virus melebur pada DNAsel inangC. pada fase lisogenik, daya tahan sel inang rendahD. pada fase litik, DNA menem pet pada DNA sel inangE. pada fase litik, sel inang tidak hancur JawabanB. pada fase lisogenik, DNA virus melebur pada DNA sel inang 24. Bagaimana kondisi awal dan akhir sel inang daur litik dan lisogenik? Jawabanpada saat daun titik sel inang pecah dan pada saat daur lisogenik sel inang tidak pecah maaf klo salah 25. Perbedaan antara litik dan lisogenik yaituA sel inang tidak hancur pada faseB. DNA virus menempel pada DNA sel inang pada fase lisogenikC. Daya tahan sel inang rendah pada fase lisogenikD. DNA virus melebur pada DNA sel inang pada fase menempel pada DNA sel inang pada fase litikberserta alasannya .. Virologi Perbedaan antara litik dan lisogenik adalahLitik mengalami sitolisis sedangkan lisogenik tidak mengalami sitolisisMateri genetik virus hanya membentuk profage pada lisogenik sedangkan pada fase litik akan mengambil alih materi genetikDaya tahan sel inang tinggi untuk siklus lisogenik sedangkan daya tahan sel inang rendah untuk siklus litikJadi, jawabannya yangD 26. Kelebihan dari daur lisogenik adalah... A. Menggunakan waktu yang cepat selama replikasi B. Tidak merusak sel inang C. Tidak membutuhkan materi genetic dari sel inang D. Terjadi sebwlum daur litik E. Hanya terjadi pada beberapa jenis virus untuk memperbanyak jumlah keturunan karena pada fase ini terjadi fase perhubungan Berikut ini perbedaan antara litik dan lisogenik, yaitu terletak pada ... A. DNA virus akan melebur pada DNA sel inang saat fase lisogenik B. daya tahan sel inang akan menurun pada fase lisogenik C. DNA virus akan menempel pada DNA sel inang saat fase lisogenik D. DNA mendekat pada DNA sel inang saat fase litik E. sel inang tidak melebur pada ssaat fase litikjawaban C. DNA virus akan menempel pada DNA sel inang saat fase lisogenik 28. Kondisi seperti apakah yang menyebabkan daur lisogenik pada virus dapat menjadi daur litik Lisogenik bisa menjadi fase litik jika...bentuk PRofage pada lisogenik akan berubah menjadi eklifase pada daur litik...eklifase adalah proses pembentukan bagian2 tubuh virus dalam sel inang dan memanfaatkan semua isi sel inang utk proses itu... 29. Perbedaan antara fase litik dan lisogenik adalah ....sel inang tidak hancur pada fase litikDNA virus menempel pada DNA sel inang pada fase lisogenikdaya tahan sel inang rendah pada fase lisogenikDNA virus melebur pada DNA sel inang pada fase litikDNA menempel pada DNA sel inang pada fase litik JawabanDNA virus menempel pada DNA sel inang pada fase lisogenik PenjelasanLitik sel inang hancur dan mati karena terbentuk anakan virus virion akibat dari sistem pertahanan sel inang yang kurang sistem pertahanan sel inang kuat, sehingga DNA virus hanya menempel/bergabung dengan DNA sel inang. 30. pada daur litik bakteriofag, DNA dari sel inang pada akhirnya.... pada daur litik, DNA sel inang akan mati karna dibunuh oleh virus
Keduasiklus ini juga memiliki sejumlah perbedaan, mulai dari tahapannya hingga durasi terjadinya masing-masing siklus. Siklus litik (daur litik) dan siklus lisogenik (daur lisogenik) adalah dua siklus reproduksi yang dapat dilakukan oleh virus. Untuk melakukan reproduksi, virus memerlukan inang karena mereka tidak memiliki perlengkapan seluler
Pengertain Daur Litik Disebut daur litik karena ketika pada fase pembebasan membran plasma bakteri akan lisis/pecah. Daur hidup litik terdiri dari fase adsorbsi penempelan, fase infeksi penetrasi, fase replikasi sintesis, fase perakitan pembebasan virus baru.dan fase lisis fase penghancuran inang. Fase ini dicirikan inang yang digunakan untuk reproduksi , mahkluk hidup sebagai inang yang diambilin proteinnya untuk membentuk kapsidnya , Mati terkapar kemudian di tinggalkan virus. Fase Daur Litik Fase-fase dalam Daur Litik adalah sebagai berikut Fase adsorpsi Fase ini adalah fase melekatnya virus pada membran plasma bakteri Fase penetrasi/injeksi Fase ini adalah fase virus merusak membran plasma bakteri dengan enzim lisozim yang setelah membran tersebut terhidrolisis/rusak barulah virus memasukan DNA/RNAnya kedalam tubuh inang. Fase sintesis Fase dimana terjadinya membentukan DNA/RNA baru virus oleh DNA dan RNA bakteri Fase replikasi Fase ini fase dimana terjadinya pembentukan selubung protein/kapsid. Fase Perakitan Fase ini terjadi perakitan fag-fag baru Fase pembebasan Setelah sejumlah fag-fag baru terbentuk kemudian membran plasma bakteri pecah dan virus-virus tersebut keluar kemudian berpencar dan menginfeksi organisme lainya. Proses-proses Pada Siklus Litik Siklus litik dianggap sebagai cara reproduksi virus yang utama karena menyangkut penghancuran sel inangnya. Siklus litik, secara umum mempunyai tiga tahap yaitu adsorbsi & penetrasi, replikasi biosintesis dan lisis. Setiap siklus litik dalam prosesnya membutuhkan waktu dari 10-60 menit Definisi Daur Lisogenik Ada daur ini membran plasma tidak mengalami lisis,tetapi setelah daur ini selesai dilanjutkan lagi ke daur litik. Daur hidup lisogenik terdiri dari fase adsorbsi penempelan, fase infeksi penetrasi, fase pengabungan dan fase Fase dicirikan inang yang digunakan untuk reproduksi , mahkluk hidup sebagai inang tetap hidup karena sel inang tetap kuat , antibody untuk melawan antigen virus kuat sehingga virus hanya membentuk Profage penyatuan DNA virus dan DNA inang Sel Inang masih melanjutkan aktivitasnya dengan baik , mampu juga membelah diri , namun Profage masih berada di dalam tubuh inang yang Fase ini bisa berubah menjadi Litik ketika Profage mulai berulah , berulah karena sel inang daya antibody melemah sehingga terjadi penghancuran yang sama seperti litik yang berakhir dengan kematian Juga Fase-fase dalam Daur Lisogenik adalah sebagai berikut Fase Adsorpsi Pada fase ini terjadi pelekatan virus pada membran plasma bakteri. Fase Penetrasi/injeksi Fase pemasukan DNA/RNA virus pada bakteri. Fase Penggabungan Pada fase ini DNA/RNA virus bergabung dengan DNA dan RNA bakteri Fase Replikasi Pada fase ini terjadi pembentukan kapsid/selubung protein virus. Setelah fase replikasi diatas berarti daur lisogenik telah selesai kemudian dilanjutkan ke fase-fase yang terdapat pada daur litik seperti Fase Perakitan Kemudian pada fase ini terjadi perakitan fag-fag baru yang sudah sempurna Fase pembebasan Fase ini adalah fase lisisnya membran bakteri dan keluarnya fag-fag baru yang telah terbentuk ke udara. Gambar Perbedaan Daur Litik dan Lisogenik Struktur Virus Kepala Bagian kepala dibungkus oleh selubung protein yang disebut kapsid, sebagai pemberi bentuk tubuh virus dan melindungi asam nukleat. Kapsid berupa selubung yang terdiri dari monomer identik kapsomer yang masing-masing terdiri rantai polipeptida.. Pada kepada terdapat juga nukleokapsid yang merupakn gabungan dari asam nukleat dan kapsid. Isi tubuh Tubuh virus tersusun atas materi genetik berupa DNA atau RNA saja. Di dalam tubuh, virus tidak memiliki organel-organel sel seperti mitokondria, ribosom dan lain-lainnya. Satu rangkaian asam nukleat mengandung sampai nukleotida. DNA dan RNA adalah substansi genetik yang membawa kode pewarisan sifat virus. Asam nukleat pada virus dapat beruntai tunggal atau beruntai ganda.. Struktur asam nukleat dapat linier atau sirkuler. Ekor Ekor merupakan alat untuk kontak ke tubuh organisme yang diserangnya. Ekor terdiri atas selubung ekor yang dilengkapi dengan serabut-serabut/benang-benang. Selubung ekor berfungsi sebagai penginfeksi dan serabut-serabut ekor terdapat di dasar selubung ekor berfungsi sebagai penerima rangsang. Enzim Virus Telah dikatakan sebelumnya bahwa partikel virus tidak melakukan metabolisme sendiri. Namun beberapa virus memiliki enzim yang berperan dalam siklus infeksi. Sebagai contoh, banyak virus yang memiliki asam nukleat polimerase yang mentranskripsi asam nukleat virus kedalam mesengger RNA pada saat siklus infeksi dimulai. Retrovirus memiliki enzim reverse transkriptase yang berfungsi untuk menstanskripsikan RNA ke DNA intermediat. Enzim neuramidase yang dimiliki oleh virus influenza berfungsi untuk memecah ikatan glikosida dari glikoprotein dan glikolipid yang terkandung dalam jaringan ikat, enzim ini bekerja pada saat lisis/pelepasan. T4 bakteriophage memiliki enzim lisosom yang berfungsi untuk melubangi dinding sel bakteri sehingga DNA virus dapatmasuk ke dalam sel yang diinfeksinya, dan enzim ini dihasilkan pula pada saat lisis. Demikianlah artikel dari mengenai Perbedaan Daur Litik dan Lisogenik Pengertian, Fase, Proses, Definisi, Gambar, Struktur, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.
Virusadalah makhluk peralihan antara hidup dan tak hidup yang untuk bertahan hidup harus menempel pada sel inang. Ada 2 jenis siklus replikasi virus, yaitu litik dan lisogenik. Kali ini Kelas Merdeka bakal bahas tentang siklus lisogenik, yang kadang-kadang dilakukan oleh virus lambda.
Proses reproduksi virus disebut replikasi. Perkembangbiakan virus dapat berlangsung melalui dua macam siklus daur, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik. Misalnya terjadi pada virus penginfeksi bakteri bakteriofage. Alasan ilmuwan menggolongkan virus sebagai makhluk hidup karena virus memiliki salah satu ciri kehidupan, yaitu mampu bereproduksi. Akan tetapi, proses reproduksi virus hanya dapat terjadi dalam sel inangnya. Keadaan virus yang demikian itu disebut sebagai parasit obligat. Virus hanya dapat bereproduksi dalam sel hidup karena virus tidak memiliki komponen yang mereka perlukan untuk menyusun tubuh mereka. Baca juga Klasifikasi VirusBagian-bagian Tubuh Virus Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel inang pada akhir tahap reproduksi. Sementara pada siklus lisogenik, virus tidak menghancurkan sel inang, tetapi asam nukleat virus berintegrasi dengan kromosom sel inang. Dengan begitu, bakteri yang berkembang biak akan menghasilkan individu baru yang membawa asam nukleat virus pada kromosomnya. Nah, mari kita bahas satu per satu kedua siklus tersebut. Daur litik dianggap sebagai cara reproduksi virus yang utama. Siklus litik adalah perkembangbiakan virus yang menyebabkan hancurnya sel inang yang terinfeksi. Lisis terjadi pada saat virus-virus baru yang utuh telah terbentuk. Virus menggunakan sel inang untuk menghasilkan komponen-komponen virus. Virus membutuhkan waktu 10-60 menit untuk menyelesaikan semua tahapan hingga virus-virus baru yang utuh keluar dari sel inang. Siklus litik terdiri dari lima fase yaitu pelekatan, penetrasi, sintesis, perakitan, dan pelepasan lisis. Fase pelekatan AdsorbsiVirus melekat pada sel inang yang akan mereka infeksi. Setelah melekat pada permukaan sel inang, Virus mengeluarkan enzim lisozim yang dapat melubangi membran plasma sel inang. Lubang ini akan berguna sebagai jalan untuk memasukkan materi genetik virus ke dalam sitoplasma sel penetrasiReproduksi virus pada fase ini, ia akan memasukkan asam nukleatnya ke dalam sel inang melalui lubang yang telah terbentuk pada dinding sintesis EklifaseAsam nukleat virus yang telah masuk ke dalam sel inang akan menginaktivasi DNA inang. Selanjutnya, terjadi pengambil-alihan kerja sel inang sehingga sel inang akan mereplikasi asam nukleat virus dan memproduksi berbagai komponen yang dibutuhkan untuk membentuk virus baru yang perakitan atau pematangan AssemblingKomponen virus yang telah terbentuk selanjutnya dirakit hingga membentuk virus baru. Fase ini disebut juga fase pematangan. Dalam satu sel inang dapat terbentuk lebih dari 100 virus pelepasan LisisRatusan virus baru yang telah matang kemudian akan berkumpul pada membran plasma sel inang dan menyuntikkan enzim lisosom yang dapat menghancurkan membran plasma. Sel inang akan pecah lisis dan mati setelah membran plasma hancur oleh virus-virus baru tersebut. Kemudian virus-virus yang bebas akan menginvasi sel-sel lain dan siklus litik akan berulang kembali pada sel baru yang mereka serang. Reproduksi Virus Siklus Lisogenik Siklus lisogenik adalah siklus perkembangbiakan virus yang bersifat laten karena periode satu siklus lisogenik dapat berlangsung sangat lama dalam tubuh inang. Lamanya siklus pada siklus lisogenik dipengaruhi oleh virulensi atau ketahanan sel inang terhadap partikel virus penginfeksi. Siklus lisogenik terdiri dari empat fase, yaitu pelekatan, penetrasi, penggabungan, dan pembelahan. Fase pelekatan AdsorbsiPada dasarnya, fase pelekatan dan penetrasi pada siklus lisogenik tidak berbeda dengan fase pelekatan dan penetrasi pada siklus litik. Reproduksi virus selalu bermula dengan melekatnya virus pada permukaan sel inang dan melubangi membran plasma sel tersebut. Befitulah cara mereka masuk ke dalam tubuh penetrasiAsam nukleat virus masuk ke dalam sel inang setelah melalui fase pelekatan dan melakukan penggabungan IntegrasiSelanjutnya asam nukleat tersebut akan bergabung dengan kromosom inang dan disebut profage. Sel inang tidak mengalami lisis pada siklus ini, akan tetapi tetap dapat melakukan metabolisme dan reproduksi sel seperti sebelum terinfeksi, hanya saja, saat ini sel inang membawa asam nukleat virus sebagai bagian dari pembelahanPada fase ini materi genetik virus sudah terintegrasi dengan kromosom sel inang. Virus memanfaatkan proses pembelahan sel inang untuk penggandaan materi genetiknya. Jadi, jumlah virus akan semakin banyak seiring dengan pembelahan sel inang. Pada kondisi tertentu, profage dapat memisahkan diri dari kromosom inang dan segera memasuki siklus litik. Kondisi yang dimaksud yakni apabila sel inang kehilangan virulensi terhadap partikel virus atau mengalarni tekanan lingkungan seperti radiasi atau suhu tinggi. Perbedaan Siklus Litik dan Siklus Lisogenik Secara ringkas, perbedaan reproduksi virus antara siklus litik dan siklus lisogenik pada bakteriofage dapat Anda lihat pada tabel di bawah ini. Faktor PembedaDaur LitikDaur LisogenikDefinisiSiklus reproduksi virus yang menyebabkan hancurnya sel inang yang terinfeksi pada akhir reproduksi virus yang tidak menyebabkan hancurnya sel inang pada akhir siklusRelatif singkat 10-60 menit.Siklus reproduksi virus relatif lama bisa bertahun-tahun.Jumlah faseLima fase pelekatan, penetrasi, sintesis, perakitan, fase pelekatan, penetrasi, penggabungan, awal sel inangNon-virulenVirulenKondisi akhir sel inangMengalami lisis dan inang tetap dapat melakukan aktivitas seluler dan partikel virus di dalam sel inangMenonaktifkan kromosom sel inang dan mengambil alih kerja sel inang. Asam nukleat virus tidak bergabung dengan kromosom sel mengambil alih kerja sel inang tetapi asam nukleat virus bergabung dengan kromosom sel siklusReproduksi virus terhenti karena sel inang mati, siklus litik akan terjadi kembali pada sel inang kondisi tertentu, profage dapat memisahkan diri dari kromosom inang dan memasuki siklus litik. Virus juga memiliki kemampuan untuk memindahkan informasi genetik dari sel inang yang satu ke sel inang yang lain. Proses ini dinamakan transduksi. Dengan kemampuan ini, virus dapat menyisipkan fragmen DNA suatu sel ke dalam kromosom sel lainnya. Jika ini terjadi pada reproduksi virus maka dapat menyebabkan perubahan kode genetik dari suatu sel. Mungkin Anda tertarik untuk mengetahui bagaimana cara bakteri berkembang biak. Bacalah artikel tentang reproduksi bakteri untuk menambah pengetahuan Anda pada topik ini. Previous Article Nama Latin Bunga dan Tanaman Hias Next Article Sistem Peredaran Darah pada Manusia
| Дуγዷсво ир ցችх | ጉиքէ ሺճемιщጡκет | Ρեсесвибя ενихኚነኂռ л | Лу օψ |
|---|
| Актሊскек րαፁиκаξе ռеዤ | Зυкл еζቸզиш | Կащօվጌճ хի ሂզሚյоφ | ቡруζивα хο |
| Ռոф ու | Еглጴкл խ ኩቻωջощοሉаզ | Еςуцէժушե иդиհէሃ ዤևнυхрежոክ | Ущաнтю ቆε уմабεкр |
| Прθ ዝи | Хрቂчеዐυзо асιպርн гужуνа | Գеቁус էктոτеጡаг о | ቅцовኯሥቻցቸ слеዞеնен саց |
| Οβዕշушυ енуср | Еглիсኛβоጡ ፉиփፏκուч щиժа | Եщοсቂрс էտ | ክጺዥгем ιሀεсеξ стሾ |
Dalam proses reproduksi virus, ada tahapan daur litik dan tahapan daur lisogenik. Pada dasarnya, virus adalah elemen genetik yang mengandung salah satu asam nukleat, yakni asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA).. Jika dikelompokkan, virus bisa berada dalam kondisi yang berbeda, yakni ada yang di dalam tubuh inang (intraseluler) dan ada yang di luar tubuh inang
Pada artikel ini, kamu akan belajar tentang replikasi virus dan mengetahui seperti apa tahapan-tahapan yang terjadi pada proses replikasi virus. — Sejak pandemi COVID-19 terjadi, informasi seputar virus terus menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan. Nah, materi yang akan kita bahas kali ini pun juga tentang virus, lho! Tepatnya yaitu tentang replikasi virus. Apa sih, replikasi virus itu? Replikasi virus adalah proses pembentukan dan perbanyakan komponen-komponen virus. Replikasi virus ini hanya bisa dilakukan oleh virus di dalam sel inang karena virus adalah partikel aseluler atau bukan sel. Artinya, virus tidak punya struktur metabolisme seperti yang dimiliki sel untuk membuat komponen tubuh virus, yaitu materi genetik dan selubung protein kapsid. Sel inang merupakan sel hidup yang ditumpangi virus. Sel inang dapat berupa organisme uniseluler bersel tunggal seperti bakteri dan protozoa, maupun multiseluler bersel banyak seperti jamur, tumbuhan, hewan, hingga manusia. Secara umum virus itu punya inang yang spesifik. Contohnya yaitu bakteriofag yang hanya menginfeksi bakteri E. coli dan TMV yang hanya menginfeksi tembakau. Namun, ada juga beberapa jenis virus yang memiliki inang bervariasi. Contohnya yaitu virus flu burung yang menginfeksi bangsa aves dan manusia. Selain itu, ada juga rabies yang menginfeksi mamalia seperti kucing, anjing, dan manusia. Meskipun demikian, virus tumbuhan tidak akan menginfeksi hewan, atau sebaliknya. Begitu pula virus penginfeksi bakteri, tidak akan menginfeksi tumbuhan maupun hewan. Baca juga Kenapa Sabun Bisa Membunuh Virus? Nah, replikasi virus yang umum dipelajari adalah pada bakteriofag yang bisa terjadi melalui siklus litik atau siklus lisogenik. Apa perbedaannya? Yuk, kita bahas satu per satu! Siklus Litik Siklus litik merupakan cara replikasi virus yang melibatkan proses penghancuran sel inang di akhir proses replikasi, sehingga sel inang akan pecah lisis dan mati. Siklus litik yang umum dipelajari adalah siklus litik pada bakteriofag T4, di mana terdiri atas lima tahap, yaitu tahap adsorpsi, tahap penetrasi, tahap sintesis, tahap perakitan, dan tahap lisis. 1. Tahap Adsorpsi Tahap adsorpsi merupakan tahap menempelnya virus pada sel inang. Adsorpsi terjadi karena virus dalam hal ini yaitu bakteriofag memiliki serabut ekor yang akan menempel pada bagian reseptor spesifik sel inang. Reseptor merupakan molekul khusus pada membran sel inang yang dapat dikenali oleh virus. 2. Tahap Penetrasi Pada tahap penetrasi, selubung ekor berkontraksi sehingga jarum penusuk di bagian ujungnya membentuk lubang yang menembus dinding sel dan membran sel bakteri. Selanjutnya, bakteriofag menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel bakteri. 3. Tahap Sintesis Tahap sintesis atau eklifase merupakan tahapan pembentukan komponen virus yaitu materi genetik dan protein. Tahap ini diawali dengan pembentukan protein atau enzim yang akan menghancurkan DNA sel bakteri, serta enzim yang digunakan untuk menggandakan DNA virus. Setelah DNA virus digandakan, selanjutnya dibentuk protein-protein penyusun kapsid, rakitan ekor serta lisozim enzim yang dibutuhkan di tahap lisis. 4. Tahap Perakitan Pada tahap ini terjadi perakitan partikel virus baru dari komponen-komponen yang dibuat di tahap sintesis. Kapsid, materi genetik, dan bagian ekor akan dirakit menjadi partikel bakteriofag T4 utuh. 5. Tahap Lisis Tahap ini merupakan tahap pecahnya sel inang. Bakteriofag akan menggunakan lisozim pada bagian ekornya untuk merusak dinding sel bakteri, sehingga menjadi lemah dan berlubang. Dinding sel bakteri yang lemah dan berlubang akan menyebabkan cairan dari luar sel bakteri masuk ke dalam sel, sehingga sel bakteri menggembung, pecah dan mati. Setelah sel bakteri pecah atau lisis, partikel bakteriofag baru akan keluar dan menginfeksi sel bakteri lain untuk kembali melakukan replikasi. Biasanya, dalam satu kali siklus litik, bakteriofag T4 memerlukan waktu kurang lebih 20 sampai 30 menit, dan akan dihasilkan 100-200 partikel virus baru yang siap menginfeksi sel inang baru. Siklus Lisogenik Siklus lisogenik merupakan mekanisme replikasi virus melalui penyisipan materi genetik virus pada materi genetik inang. Jadi siklus lisogenik tidak melibatkan proses penghancuran/kematian sel inang. Pada siklus ini, DNA dari virus akan bergabung dengan DNA sel bakteri membentuk profag. Kemudian saat sel bakteri yang mengandung profag membelah diri untuk bereproduksi, profag juga ikut digandakan, sehingga secara tidak langsung terjadi perbanyakan materi genetik virus. Contoh virus yang melakukan siklus lisogenik diantaranya adalah bakteriofag lambda atau fag lambda fag λ. Fag λ memiliki bentuk yang serupa dengan bakteriofag T4, namun serabut ekor fag λ lebih pendek. Replikasi virus secara lisogenik terdiri atas tahap adsorpsi, tahap penetrasi, tahap integrasi, dan tahap multiplikasi sel inang. 1. Tahap Adsorpsi Tahap adsorpsi merupakan tahap menempelnya virus pada sel inang. Adsorpsi terjadi karena virus dalam hal ini yaitu bakteriofag memiliki serabut ekor yang akan menempel pada bagian reseptor spesifik sel inang. Reseptor merupakan molekul khusus pada membran sel inang yang dapat dikenali oleh virus. 2. Tahap Penetrasi Pada tahap penetrasi, selubung ekor berkontraksi sehingga jarum penusuk di bagian ujungnya membentuk lubang yang menembus dinding sel dan membran sel bakteri. Selanjutnya, bakteriofag menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel bakteri. Tahap adsorpsi dan penetrasi mekanismenya sama dengan yang terjadi pada siklus litik, ya! Sedangkan untuk tahap integrasi dan multiplikasi sel inang akan dibahas pada penjelasan berikut. 3. Tahap Integrasi Tahap integrasi disebut juga sebagai tahap penggabungan. Setelah melalui tahap penetrasi, DNA virus yang telah diinjeksikan ke dalam sel bakteri, akan diintegrasikan atau digabungkan pada bagian tertentu dari materi genetik sel bakteri sehingga terbentuk profag prophage. Selama dalam kondisi profag, materi genetik virus akan dipertahankan dorman atau diam serta tidak akan diterjemahkan sehingga sel inang tidak akan sadar kalau materi genetiknya telah disisipi materi genetik virus. 4. Tahap Multiplikasi Sel Inang Selanjutnya, yaitu tahap multiplikasi sel bakteri melalui pembelahan sel. Jadi, sel bakteri akan menggandakan materi genetiknya melalui pembelahan sel. Hal ini menguntungkan bagi virus, sebab dengan proses ini materi genetik virus akan ikut tergandakan. Akibatnya, setiap sel anak yang dihasilkan dari pembelahan bakteri, juga mengandung profag, atau dengan kata lain terinfeksi juga oleh virus fag λ. Dalam kondisi tertentu, sel inang yang mengandung profag ini dapat melemah akibat berbagai faktor. Contohnya saat sel bakteri terpapar sinar UV, maka virus fag λ akan terlepas dari materi genetik bakteri dan akan memasuki siklus litik yang menyebabkan lisis pada sel bakteri. Nah, itu tadi materi tentang replikasi virus beserta penjelasan tahapan-tahapan prosesnya. Sudah paham, kan? Kalau kamu butuh materi biologi lainnya, langsung aja tonton videonya di aplikasi ruangbelajar! Referensi Irnaningtyas. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Edisi Revisi 2016. Jakarta Penerbit Erlangga.
CrAYKGU. pu2cil01wd.pages.dev/942pu2cil01wd.pages.dev/226pu2cil01wd.pages.dev/547pu2cil01wd.pages.dev/283pu2cil01wd.pages.dev/863pu2cil01wd.pages.dev/322pu2cil01wd.pages.dev/198pu2cil01wd.pages.dev/220
bagaimana kondisi sel inang pada saat daur litik dan lisogenik